Langsung ke konten utama

KEMIRINGAN

KLASIFIKASI KEMIRINGAN LERENG

Peta kelas lereng diperoleh melalui interpetasi pet rupa bumi Indonesia ( RBI ) dengan metode pembuatan peta lereng yang dikemukakan oleh Wenthworth dengan rumus sebagai berikut :
                                            (n-1) x ki
S = --------------------------------- x 100%
                                   a x penyebut skala peta
        Keterangan :
S = Besar sudut lereng
n = Jumlah kontur yang memotong tiap diagonal jaring
ki = kontur interval
a = panjang diagonal jarng dengan panjang rusuk 1 cm
Klasifikasi kemiringan lereng ini berpedoman pada penyusunan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah sebagai berkut 

Tabel kelas kemiringan lereng dan nilai skor kemiringan lereng
KELAS
KEMIRINGAN ( % )
KLASIFIKASI
I
0 – 8
Datar
II
> 8 – 15
Landai
III
>15 – 25
Agak Curam
IV
> 25 – 45
Curam
V
> 45
Sangat Curam
Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, 1986.

Tabel Pembagian kemiringan lereng berdasarkan klasifikasi USSSM dan USLE
Kemiringan lereng (°)
Kemiringan
lereng (%)
Keterangan
Klasifikasi
USSSM* (%)
Klasifikasi
USLE* (%)
< 1
0 - 2
Datar – hampir datar
0 - 2
1 - 2
1 - 3
3 - 7
Sangat landai
2 - 6
2 - 7
3 - 6
8 - 13
Landai
6 - 13
7 - 12
6 - 9
14 - 20
Agak curam
13 - 25
12 - 18
9 - 25
21 - 55
Curam
25 - 55
18 - 24
25 - 26
56 - 140
Sangat curam
> 55
> 24
> 65
> 140
Terjal


*USSSM = United Stated Soil System Management
  USLE     = Universal Soil Loss Equation
Kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam persen atau derajat. Kecuraman lereng,panjang lereng dan bentuk lereng semuanaya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan. Menurut sitanala Arsyad (1989:225) mengkelaskan lereng menjadi seperti berikut:

KEMIRINGAN ( % )
KLASIFIKASI
KELAS
0 – 3
Datar
A
3 – 8
Landai Atau Berombak
B
8 – 15
Agak Miring
C
15 – 30
Miring
D
30-45
Agak Curam
E
45-65
Curam
F
>65
Sangat Curam
G

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PETA

SEJARAH PETA  Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari berbagai gejala dengan ruang muka bumi sebagai tempat berkembangnya kehidupan, kesimpulan di atas dikemukakan berkaitan dengan pernyataan yang dibuat oleh Ptolemy dan Richard Hartshome, yaitu :   The purpose of geography   is to provide a view of whole earth by mapping the location of procces (Ptolemy). Geography is concerned to provide accurate, orderly, and rational description and interpretation of the variable character of the earth surface (Richard Hartshome). Para ahli geografi selalu menaruh perhatian pada persebaran, perubahan, dan keterkaitan antara gejala fisik dan social pada berbagai tempat di permukaan bumi. Kajian – kajian yang dilakukan senantiasa dilandasi oleh pendekatan regional dan ekologis guna memahami secara holistic hubungan antar manusia dan lingkungan dalam membentuk karakter permukaan bumi. Pendekatan regional berupaya untuk memahami, mengkaji, dan menilai lokasi/tempa...

TRIANGULASI

Metode Triangulasi     Dijelaskan oleh  Deni Andriana  bahwa peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330) Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik ...

RESUME KELOMPOK 13

Aksesibilitas Spasial Taman Kota di Shanghai, Cina           Kota Shanghai memiliki tingkat urbanisasi tertinggi di Cina dan menjadi salah satu kepadatan populasi tertinggi di   dunia. Shanghai memiliki populasi lebih dari 24 juta orang, sementara ruang hijau publik hanya 7,1 m per kapita untuk memenuhi tuntutan rencana Kota Shanghai maka akan dibangun green infrastruktur . A.            Aksesibilitas Aksesibilitas adalah faktor penting untuk mengunjungi taman.   Untuk menganalisis aksesibilitas di Shanghai Luo dan Qi merekomendasikan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melakukan analisis mengenai akses di Kota Shanghai B.            Green Infrastruktur Green Infrastructure (G) adalah strategi perencanaan yang memiliki tujuan yang berkelanjutan untuk pembangunan perkotaan. Fungsi utama G adalah untuk melindungi...