Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic
Information System (GIS) adalah sustem informai khusu yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial yaitu bereferensi keruangan. Atau lebih singkatnya,
sistem informasi geografis adalah h sistem komputer yang mempunyai kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah
database.
Adapun manfaat dari sitem informasi geografis yaitu:
1. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam data kekayaan sumber daya alam
yaitu:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak bumi,
emas, besi,batubara, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk dapat mengetahui persebaran kawasan lahan, seperti:
· Kawasan lahan potensial dan lahan
kritis
· Kawasan hutan yang masih baik dan hutan
rusak
· Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
· Pemanfaatan perubahan fungsi lahan
· Rehabilitasi dan konservasi lahan.
2. Pengawasan Daerah Bencana Alam
Kemampuan Sistem Informasi Geografi sebagai pengawasan daerah bencana alam,
diantaranya seperti:
a. Untuk memantau luas wilayah bencana alam
b. Sebagai alat bantu pencegahan bencana alam di masa datang
c. Untuk menyusun rencana dalam pembangunan kembali daerah bencana
d. Sebagai penentuan tingkat bahaya eros
e. Untuk memprediksi ketinggian banjir
f. Untuk memprediksi tingkat kekeringan.
3. Bidang Sosial
Dalam bidang sosial SIG dimanfaatkan dalam hal-hal, seperti:
a. Untuk mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Untuk mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta pola
drainasenya.
c. Melakukan pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d.Melakukan pendataan dan pengembangan pusat pertumbuhan
serta pembangunan.
e. Melakukan
pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, sekolah, rumah sakit, kawasan
industri, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Adapun komponen dari sistem informai geografis yaitu:
1. Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) SIG adalah perangkat fisik yang merupakan bagian
dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat
keras SIG memiliki kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan
kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data dengan volume data
yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri atas beberapa bagian untuk
menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berdasarkan prosesnya
dibagi menjadi:
a. Input data seperti mouse, digitizer, scanner
b. Olah data seperti harddisk, processor, RAM, VGA Card
c. Output data seperti plotter, printer, screening.
2. Perangkat Lunak
Software atau perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan,
menganalisa, memvisualkan data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat
lunak yang harus ada dalam SIG yaitu:
a. Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
b. Data Base Management System (DBMS)
c. Alat untuk menganalisa data
d. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa data
Pada prinsipnya ada dua jenis data untuk mendukung SIG
yakni:
1. Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang ada di permukaan
bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk
image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
2. Data Non Spasial
Data non spasial atau atribut adalah data berbentuk tabel dimana tabel
tersebut berisi informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data
tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial
yang ada.
3. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan
pengguna SIG. Pengguna SIG memiliki tingkatan seperti pada sistem informasi
lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem,
hingga pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
Metode
Dalam setiap masalah metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda. SIG yang
baik bergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Ruang Lingkup Sistem
Informasi Geografis terdapat 5 proses atau tahapan dasar SIG yaitu:
1. Input Data
Proses input data digunakan untuk memasukkan data spasial dan data
non-spasial. Data spasial dapat berupa peta analog. SIG harus menggunakan peta
digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi dalam bentuk peta
digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi bisa juga
dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
2. Manipulasi Data
Tipe data yang dibutuhkan oleh bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar
sesuai dengan sistem yang digunakan. Oleh sebab itu, SIG mampu melakukan fungsi
edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.
3. Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya yaitu pengolahan
data non-spasial. Pengolahan data non-spasial mencakup penggunaan DBMS untuk
menyimpan data yang berukuran besar.
4. Query dan Analisis
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara
fundamental SIG bisa melakukan dua jenis analisis, diantaranya:
· Analisis Proximity
Analisis Proximity yaitu analisis geografi berbasis pada jarak antar layer.
SIG menggunakan proses buffering untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat
bagian yang ada.
· Analisis Overlay
Overlay yaitu proses penyatuan data lapisan layer yang berbeda.
Sederhananya, overlay adalah operasi visual yang memerlukan lebih dari satu
layer untuk digabungkan secara fisik.
5. Visualisasi
Beberapa tipe operasi geografis, hasil
akhir terbaik diwujudkan dalam bentuk peta atau grafik. Peta sangat efektif
untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
Komentar
Posting Komentar