Evaluasi
Sumber Daya Ruang Bawah Tanah Perkotaan Berbasis SIG Terahadap Perencanaan
Lahan Tiga Dimensi
Urban
Underground Space Resources (UUSR) sedang dikembangkan di negara china karena
permasalahan Urbanisasi yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang berbondong
bondong datang ke kota, dimana pembangunan harus tetap berjalan tetapi dengan
ruang yang terbatas maka alternatifnya adalah pemanfaatan ruang bawah tanah,tetapi
dengan melakukan pemanfaatan ruang bawah masih banyak menimbulkan faktor yang
tidak kondusif dan sulit. Sulit untuk dilaksanakan karena masalah ekonomi,
teknologi, lingkungan dan faktor lainnya. Pada saat fasilitas bawah tanah
dibangun maka akan sulit untuk melakukan perombakan dan pembongkaran maka
munculah sebuah konsep baru yang bernama perencanaan tanah tiga dimensi untuk
wilayah perkotaan.
Nantong, terletak di sebelah tenggara Provinsi Jiangsu adalah salah satu
dari 14 Kota Terbuka Pesisir di Republik Rakyat Tiongkok. Pada tahun 2017,
produk kota bruto mencapai 773,46 miliar yuan (sekitar 112 miliar dolar AS),
dengan peningkatan sekitar 53% dibandingkan dengan tahun 2011. Dengan pesatnya
pembangunan daerah perkotaan, sumber daya lahan kota menjadi semakin langka.
dan berharga, dan permintaan akan ruang bawah tanah menjadi semakin kuat.
Urban
Underground Space Resources (UUSR) Terbagi menjadi 4 lapisan : Dangkal (0-10M),
rentang kedalaman untuk dikumbangkan dalam waktu dekat, Subshallow
(10-30M) rentang kedalaman untuk dikembangkan dalam waktu dekat, Subdeep
(30-50M) rentang kedalaman yang akan dikembangkan di massa depan, Dalam
(50-100M) rentang kedalaman pengembangan cadangan di massa depan.
Faktor
untuk evaluasi yang mempengaruhi UUSR dibagi menjadi 3 kategori : Faktor
lingkungan geologis yaitu karakteristik sifat air tanah dan geotektonik,
Fasilitas yang ada dan berbagai permanfaatan perlindungan, Sosial ekonomi yaitu
lokasi lahan, kepadatan penduduk, tingkat lalu lintas dan harga tanah.
Pengaruh
faktor individu pada pengembangan Uni Soviet di Kota Nantong diperoleh
berdasarkan analisis data dasar. Nilai nilai potensial diperoleh melalui
superposisi faktor sosio-ekonomi seperti lokasi lahan, kepadatan penduduk,
jenis lahan dll. Demikian pula, tingkat kesulitan pembangunan diperoleh melalui
superposisi kondisi geologi, fasilitas yang ada, dan berbagai tuntutan
perlindungan. Grade kualitas komprehensif diperoleh melalui integrasi nilai
potensial dan kesulitan pengembangan. Seluruh proses didukung oleh platform
perangkat lunak ArcGIS.
Kesimpulannya
Dengan proses urbanisasi yang cepat di Nantong, pengembangan UUSR adalah
keharusan yang semakin meningkat. Perencanaan pembangunan kota membutuhkan
perspektif tiga dimensi, mempertimbangkan ruang bawah tanah.
Investigasi
dan evaluasi UUSR adalah fondasi untuk merumuskan perencanaan kota yang wajar
dan memastikan pembangunan kota yang berkelanjutan. Evaluasi UUSR adalah proses
pengambilan keputusan multi-faktor. Menggunakan metode AHP dan platform ArcGIS,
proses ini dapat didukung dengan baik. Metode matriks transfer optimal dapat
digunakan untuk membantu perhitungan berat badan untuk memenuhi persyaratan
konsistensi dalam AHP. Model Builder di ArcGIS dapat digunakan untuk
mengimplementasikan proses evaluasi.
Kondisi
geologis, fasilitas yang ada, dan berbagai tuntutan perlindungan menentukan
perkembangan perkembangan UUSR, sedangkan faktor sosial ekonomi menentukan
nilai potensial. Semakin kecil kesulitan pengembangan dan semakin tinggi nilai
potensial, maka, mencapai kualitas komprehensif yang lebih baik; sebaliknya,
pengembangan yang lebih besar dari nilai potensial yang berbeda dan lebih
rendah akan mengarah pada kualitas yang lebih rendah yang komprehensif
Komentar
Posting Komentar